Selasa, 19 Oktober 2010

i have a dream

I Have A Dream
Westlife


[Shane:]
I have a dream, a song to sing
To help me cope with anything
If you see the wonder (wonder) of a fairy tale
You can take the future even if you fail
I believe in angels
Something good in everything I see
I believe in angels
When I know the time is right for me
I'll cross the stream - I have a dream

[Bryan:]
Oh yeah
I have a dream (have a dream), a fantasy (fantasy)
To help me through (help me through) reality (reality)
And my destination (destination) makes it worth the while
Pushing through the darkness
([Mark:] pushing through the darkness baby)
Still another mile

[Shane:]
I believe in angels
Something good in everything I see
([Mark:] everything I see yeah)
I believe in angels
([Mark:] I believe in angels )
When I know the time is right for me
([Mark:] time is right for me)
I'll cross the stream - I have a dream

I have a dream (oh yeah), a song to sing(song to sing)
To help me cope with anything
If you see the wonder (if you see the wonder) of a fairy tale (of a fairy tale)
You can take the future even if you fail (yeah yeah yeah yeah)
I believe in angels
Something good in everything I see (everything)
I believe in angels (yeah)
When I know the time is right for me (right for me)
I'll cross the stream (cross the stream) - I have a dream (have a dream)
I'll cross the stream (cross the stream) - I have a dream

[Mark:]
Oh


Jumat, 03 September 2010

BENINGNYA CINTA

             Fendi tampak tengah berjalan dengan tergesa-gesa untuk menghampiri kawan kawanya Rio,Feri dan rudi. remaja itu tidak sempat memperhatikan kalau dari depanada seorang gadis juga tengah berjalan. tabrakan pun tak bisa di hindari lagi. "FENDi.......!!!!" seru dara yang di tabrak fendi. dengan lirih dan sangat terkejut bercampur heran "maaf....maaf...Sela.....???"  ucap fendi dengan sedikit tergagap setelah mengetahui siapa gadis di depannya "kamu kelihatan terburu-buru???" selidik sela sembari menatap lekat pada wajah fendi yang tampan. walau bagaimanapun gadis manis itu merasakan sesuatu yang aneh mendesir di hatinya. apalagi selama ini dia menyimpan perasaan istimewa pada cowok ganteng itu. fendi memang sangat populer bahkan banyak cewek-cewek yang mengidolakanya.sudah lama sela kagum pada sosok fendi sejak pertemuan rapat osis. "ya...aku memang ingin cepat sampai manghampiri kawan-kawanku, makanya aku terburu-buru  sampai tidak sempat melihatmu....!!!"   tutur fendi dengan jujur   ''sekali lagi aku minta maaf sela??"  "tidak apa-apa"  "sungguh tidak apa-apa?"  "lihat saja sendiri"  sela berdiri sambil menggerakkan kedua tanganya. dia tersenyum sangat manis. "kalau begitu aku duluan ya...?"  ujar cowok itu dengan tersemyum dalam hati. fendi mengakui sela itru memang cantik senyunnya mengembang begitu manis. itulah sebabnya fendi tiidak mau melewtkanya begitu saja. dia membalas senyuman itu. sela hanya bisa menatap langkah-langkah fendi. sebenarnya dia kepengen berlama-lama dengan lelaki itu.apalagi kehadiran cowok itu dalam lamunannya menebarkan benih-benih kerinduan. dia mau mengutarakanya lewat kebersamaan yang tercipta dan membiarkan senandung rindunya mengalun bebas. "ohhh....ada apa dengan diriku?? kenapa hatiku sangat damai bila berdekatan denganya? kenapa perasaanku tiba-tiba tak menentu seperti ini?? lirih sella dalam ketertegunannya menatap fendi yang telah mulai menghilangdari pandangannya. sementara fendi tengah berjalan menghampiri kawan-kawanya yang sudah menunggu di lapangan basket. "kamu kemana saja fen?? kita sudah nunggu kamu lama  disini???"  tegur feri "maaf lama,aku tadi sempat tabrakan dengan sela,maaf yaaa??"   fendi dengan muka meyakinkankan yang ingin menjelaskan kepada kawan-kawanya mengapa ia bisa terlambat. "what......tabrakan dengan sela?? beruntung sekali kau??" sahut riodengan agak kaget mengatakannya. "maksut kamu beruntung gimana.....??"   "ASTAGA sela kan  cewek paling cantik di sekolahan kita ini,gimana sih kamu tuh??"  pinta rio dengan wajah agak iri. "emang sih sela cantik.senyumnya manis lagi"  tutur fendi sambil membayangkan sewaktu tabrakan tadi terjadi. sela sembari tersenyum kepadanya. hingga ia tak mau melewatkan begitu saja. "lho.....kok jadi bengong sih fen??" sahut rudi dengan tertawa melihat kawanya si fendi ngelamunin si sela. "oh...eh...enggak, siapa juga juga yang bengong??"  fendi pun terbangun dari lamunanya. "ha...ha...ha pake ngeles lagi, yaa kamu lah masak aku,pasti lagi ngelamunin si sela kan??"

Jumat, 20 Agustus 2010

Sejarah Batik Indonesia

Sejarah Batik Indonesia


Batik secara historis berasal dari zaman nenek moyang yang dikenal sejak abad XVII yang ditulis dan dilukis pada daun lontar. Saat itu motif atau pola batik masih didominasi dengan bentuk binatang dan tanaman. Namun dalam sejarah perkembangannya batik mengalami perkembangan, yaitu dari corak-corak lukisan binatang dan tanaman lambat laun beralih pada motif abstrak yang menyerupai awan, relief candi, wayang beber dan sebagainya. Selanjutnya melalui penggabungan corak lukisan dengan seni dekorasi pakaian, muncul seni batik tulis seperti yang kita kenal sekarang ini.

Jenis dan corak batik tradisional tergolong amat banyak, namun corak dan variasinya sesuai dengan filosofi dan budaya masing-masing daerah yang amat beragam. Khasanah budaya Bangsa Indonesia yang demikian kaya telah mendorong lahirnya berbagai corak dan jenis batik tradisioanal dengan ciri kekhususannya sendiri.



Perkembangan Batik di Indonesia

Sejarah pembatikan di Indonesia berkaitan dengan perkembangan kerajaan Majapahit dan kerajaan sesudahnya. Dalam beberapa catatan, pengembangan batik banyak dilakukan pada masa-masa kerajaan Mataram, kemudian pada masa kerajaan Solo dan Yogyakarta.

Kesenian batik merupakan kesenian gambar di atas kain untuk pakaian yang menjadi salah satu kebudayaan keluarga raja-raja Indonesia zaman dulu. Awalnya batik dikerjakan hanya terbatas dalam kraton saja dan hasilnya untuk pakaian raja dan keluarga serta para pengikutnya. Oleh karena banyak dari pengikut raja yang tinggal diluar kraton, maka kesenian batik ini dibawa oleh mereka keluar kraton dan dikerjakan ditempatnya masing-masing.

Proses pembuatan batik
Dalam perkembangannya lambat laun kesenian batik ini ditiru oleh rakyat terdekat dan selanjutnya meluas menjadi pekerjaan kaum wanita dalam rumah tangganya untuk mengisi waktu senggang. Selanjutnya, batik yang tadinya hanya pakaian keluarga istana, kemudian menjadi pakaian rakyat yang digemari, baik wanita maupun pria.

Bahan kain putih yang dipergunakan waktu itu adalah hasil tenunan sendiri. Sedang bahan-bahan pewarna yang dipakai terdiri dari tumbuh-tumbuhan asli Indonesia yang dibuat sendiri antara lain dari : pohon mengkudu, tinggi, soga, nila, dan bahan sodanya dibuat dari soda abu, serta garamnya dibuat dari tanah lumpur.

Jadi kerajinan batik ini di Indonesia telah dikenal sejak zaman kerajaan Majapahit dan terus berkembang hingga kerajaan berikutnya. Adapun mulai meluasnya kesenian batik ini menjadi milik rakyat Indonesia dan khususnya suku Jawa ialah setelah akhir abad ke-XVIII atau awal abad ke-XIX. Batik yang dihasilkan ialah semuanya batik tulis sampai awal abad ke-XX dan batik cap dikenal baru setelah usai perang dunia kesatu atau sekitar tahun 1920. Kini batik sudah menjadi bagian pakaian tradisional Indonesia.



Batik Pekalongan

Meskipun tidak ada catatan resmi kapan batik mulai dikenal di Pekalongan, namun menurut perkiraan batik sudah ada di Pekalongan sekitar tahun 1800. Bahkan menurut data yang tercatat di Deperindag, motif batik itu ada yang dibuat 1802, seperti motif pohon kecil berupa bahan baju.

Namun perkembangan yang signifikan diperkirakan terjadi setelah perang besar pada tahun 1825-1830 di kerajaan Mataram yang sering disebut dengan perang Diponegoro atau perang Jawa. Dengan terjadinya peperangan ini mendesak keluarga kraton serta para pengikutnya banyak yang meninggalkan daerah kerajaan. Mereka kemudian tersebar ke arah Timur dan Barat. Kemudian di daerah - daerah baru itu para keluarga dan pengikutnya mengembangkan batik.

Ke timur batik Solo dan Yogyakarta menyempurnakan corak batik yang telah ada di Mojokerto serta Tulungagung hingga menyebar ke Gresik, Surabaya dan Madura. Sedang ke arah Barat batik berkembang di Banyumas, Kebumen, Tegal, Cirebon dan Pekalongan. Dengan adanya migrasi ini, maka batik Pekalongan yang telah ada sebelumnya semakin berkembang.

Seiring berjalannya waktu, Batik Pekalongan mengalami perkembangan pesat dibandingkan dengan daerah lain. Di daerah ini batik berkembang di sekitar daerah pantai, yaitu di daerah Pekalongan kota dan daerah Buaran, Pekajangan serta Wonopringgo.

Musium batik Pekalongan
Perjumpaan masyarakat Pekalongan dengan berbagai bangsa seperti Cina, Belanda, Arab, India, Melayu dan Jepang pada zaman lampau telah mewarnai dinamika pada motif dan tata warna seni batik.

Sehubungan dengan itu beberapa jenis motif batik hasil pengaruh dari berbagai negara tersebut yang kemudian dikenal sebagai identitas batik Pekalongan. Motif itu, yaitu batik Jlamprang, diilhami dari Negeri India dan Arab. Lalu batik Encim dan Klengenan, dipengaruhi oleh peranakan Cina. Batik Belanda, batik Pagi Sore, dan batik Hokokai, tumbuh pesat sejak pendudukan Jepang.


Perkembangan budaya teknik cetak motif tutup celup dengan menggunakan malam (lilin) di atas kain yang kemudian disebut batik, memang tak bisa dilepaskan dari pengaruh negara-negara itu. Ini memperlihatkan konteks kelenturan batik dari masa ke masa.

Batik Pekalongan menjadi sangat khas karena bertopang sepenuhnya pada ratusan pengusaha kecil, bukan pada segelintir pengusaha bermodal besar. Sejak berpuluh tahun lampau hingga sekarang, sebagian besar proses produksi batik Pekalongan dikerjakan di rumah-rumah. Akibatnya, batik Pekalongan menyatu erat dengan kehidupan masyarakat Pekalongan yang kini terbagi dalam dua wilayah administratif, yakni Kotamadya Pekalongan dan Kabupaten Pekalongan.

Pasang surut perkembangan batik Pekalongan, memperlihatkan Pekalongan layak menjadi ikon bagi perkembangan batik di Nusantara. Ikon bagi karya seni yang tak pernah menyerah dengan perkembangan zaman dan selalu dinamis. Kini batik sudah menjadi nafas kehidupan sehari-hari warga Pekalongan dan merupakan salah satu produk unggulan. Hal itu disebabkan banyaknya industri yang menghasilkan produk batik. Karena terkenal dengan produk batiknya, Pekalongan dikenal sebagai Kota Batik. Julukan itu datang dari suatu tradisi yang cukup lama berakar di Pekalongan. Selama periode yang panjang itulah, aneka sifat, ragam kegunaan, jenis rancangan, serta mutu batik ditentukan oleh iklim dan keberadaan serat-serat setempat, faktor sejarah, perdagangan dan kesiapan masyarakatnya dalam menerima paham serta pemikiran baru.

Batik yang merupakan karya seni budaya yang dikagumi dunia, diantara ragam tradisional yang dihasilkan dengan teknologi celup rintang, tidak satu pun yang mampu hadir seindah dan sehalus batik Pekalongan.

Rabu, 18 Agustus 2010

Kisah Sukses Seorang Wirausahawan Keramik, FX Widiyanto

Profile F.Widayanto

F. Widayanto adalah seorang seniman keramik terkenal dari Indonesia. Awalnya keinginan untuk menekuni dunia keramik, bertentangan dengan keinginan kedua orang tuanya. Pada tahun 1983 F.Widayanto memulai awalnya bisnisnya. Dengan kegigihan beliau tetap menajalani mimpinya tersebut sampai akhirnya beliau berhasil menjadi seorang entrepreneur pada bidang seni  keramik ini. Bermula dengan berkualiah di ITB , saat ini Beliau sudah memiliki beberapa outlet atau showroom di beberapa daerah Jabodetabek. Kunci suksesnya adalah bekerja pada bidang usaha yang disukainya. Walaupun usahanya sudah dijadikan semacam bisnis tetapi hal yang paling ia perhatikan adalah design dan product. Dan saat ini F.Widayanto melakukan kerja sama dengan sebuah perusahaan Jepang bernama Kobayashi.



Bekarya untuk komersial

        Dimulai dari mimpi dilanjutkan dengan kerja keras dan juga konsisten. Setiap halangan yang dihadapi pun dijadikan sebagai pelajaran untuk membuat kita dapat lebih lebih mawas diri. Dan setelah kita berhasil , janganlah terlena karena kesusahna dan kesenangan datang silih berganti. Dalam setiap usaha pasti ada pesaing, dan hal ini membuat kita menjadi perlu bekerja dan bekerja lagi agar dapat lebih dari para pesaing kita.

Art dan bisnis adalah sesuatu yang side by side, karena itu kita memerlukan orang-orang yang dapat dipercaya untuk dapat menjalankan bisnis kita. Bagaimana pun juga orang-orang yang dimanage untuk menjalankan usaha kita adalah perpanjangan tangan kita.

Visi juga merupakn unsur paling penting dalam membuat suatu bisnis.  Keramik berasal dari tanah liat, dan visi dari seorang F.widayanto dulunya adalah, bagaimana caranya agar tanah liat ini dapat menjadi kebutuhan masyarakat nantinya. Dengan kata lain membuat sesuatu biasa menjadi luar biasa, dengan menambahkan nilai artistik. Kita pun harus memiliki mimpi dalam mimpi kita, agar kita berusaha lebih untuk menggapai mimpi kita.

Jiwa entrepreneur adalah jiwa perjuangan , jiwa tanpa putus asa, dan keberanian dalam mengambil sesuatu yang beda. Sesuatu yang kita punya , itulah yang kita inginkan. Sesuatu yang sederhana itulah yang mengingatkan kita, bekerja dulu, baru menikmati hasilnya. Tapi kembali lagi, jangan mudah terlena dan tetap sederhana.

Dalam usahanya, F.Widyanto mendidik karyawannya secara professional, dengan mengajarkan cara pembuatan dan basic yang sama, melakukan sesuatu sesuai dengan keahlian mereka. Ide yang dimiliki pun selalu berkembang, ide dapat diperoleh dimana saja dan dari siapa saja, maka dari itu selalu hormatilah dan mendengarkan ide dari orang lain. Membuat suatu karya haruslah menyentuh hati , menjual sesuatu yang personal secara personal. Menjual product dengan knowledge untuk membuat orang mendapatkan knowledge.



Bagaimana membuat art menjadi bisnis?

Semakin besar pohon, semakin banyak angin. Maka dari itu kita memerlukan motivasi dalam melakukan hal ini.
- Ikutilah kata hati dan mimpi anda.
- Memuaskan pelanggan kita, tidak hanya dengan product yang dihasilkan, tapi juga dengan suasana yang ada, melayani mereka dengan hati.
- Selalu memulai seusatu dengan gigih.

Prinsip marketing yang dijalankan :
- Membuat orang betah/nyaman “ when you feel better, you shopping more”
- Membuat orang merasa nyaman, agar mereka berbelanja dengan hati.

Mission dari Widayanto : membuat usaha ini terus berjalan, dengan management yang baik.walau beliau sudah tidak ada lagi nantinya, tetapi namanya masi tetap bisa dijual, jadi diperlukan mendidik orang sebagai penerusnya kelak.
Untuk dapat tetap berhasil dalam situasi krisis ini  adalah, terus berkreasi dan terus yakin. Kita harus punya golongan pembeli tersendiri. Bagaimana kita memperkenalkan product kita sendiri  dan membuat orang menjadi loyal dengan brand kita.
Banyak seniman keramik lain yang tidak berhasil dalam menjalankan bisnis keramik ini , karena tidak adanya visi dan perjuangan . Keramik sendiri adalah  hal yang penuh perjuangan sama halnya dengan proses hidup, jika salah kita harus mulai lagi dari awal. Kuncinya adalah Jangan menyerah!

 Sumber : http://indahpermatasari2007110450.blogspot.com

Senin, 16 Agustus 2010

perjalanan seni keramik modern di indonesia

Sepanjang sejarah manusia, benda keramik merupakan hasil penciptaan perajin. Kualitas estetik kerajinan keramik ini terutama dapat dilihat pada Keramik Cina kuno, di mana bentuk, fungsi dan teknik bersatu dalam sebuah karya seni rupa. Pemakaian tanah liat sebagai media seni rupa bukan kekecualian. Di Indonesia, berabad-abad tanah liat disangka sebagai bahan yang dipakai melalui teknik sederhana untuk membuat alat dan barang yang dapat dipakai sehari-hari. Dalam lingkungan seni rupa modern Indonesia, seni rupa keramik tidak dapat berkembang dengan lancar. Bidang ini sangat baru dan oleh karena itu menimbulkan keraguan yang membuat para seniman mengambil langkah yang sangat hati-hati.
       
       Menurut sejarahnya perkembangan seni keramik di Indonesia secara garis besar dapat dibagi menjadi empat periode:

a.    Periode Eksplorasi, sebelum 1960
     Pada masa ini mahasiswa dari Bandung dan Yogyakarta mulai melakukan eksplorasi terhadap kemungkinan-kemungkinan yang ada pada keramik. Pola yang muncul pada masa itu di Bandung adalah hiasan-hiasan dengan pola figurative. Sementara mahasiswa Yogya melakukan eksplorasi terhadap sifat-sifat plastis tanah liat. Oleh karenanya hasil eksplorasinya bersifat  patung dengan mendasarkan pada bentuk-bentuk tradisional.

b.    Periode Akademis, 1963-1970
      Periode ini ditandai dengan pendirian sanggar keramik pada Fakultas Seni Rupa ITB. Tetapi karena keterbatasan sarana, banyak pengetahuan mahasiswa berhenti pada tataran teori. Hasil karya mahasiswa Bandung saat itu menunjukkan bentuk yang kuat dan jelas, tetapi mengesampingkan proses pengglasiran karena keterbatasan sarana. Sedangkan di Yogyakarta, seni keramik didekati dengan cara ilmu patung.

c.    Periode pertumbuhan, 1975-1980
      Pada masa ini seni keramik berkembang. Para seniman mendapat kesempatan untuk menimba ilmu dan pengetahun di luar negeri. Sarana dan prasarana juga relative tersedia. Pada masa ini terlihat perbedaan karya seni para seniman Bandung dan Yogyakarta. Para seniman Bandung menhasilkan bentuk seni dalam bentuk formal dan menekannkan komposisi secara sangat terencana. Sedangkan seniman Yogyakarta menghasilkan karya berdasar inspirasi dari lingkungan dan budaya sekitar untuk menghasilkan seni kontemporer. Yang jelas, pada masa ini, keramik telah diakui sebagai bentuk ekspresi seni.

d.    Periode munculnya seniman-perajin, 1985-sekarang
      Periode ini dimulai dengan adanya sanggar keramik di departemen kerajinan IKJ. Kurikulumnya mempersiapkan para mahasiswa untuk siap bekerja pada bidang kerajinan. Melihat adanya kesempatan ini, para seniman lulusan ITB ikut terjun pada bidang yang sama.

Kriya Keramik Elina Tembus Ekspor

BOSAN dengan bentuk dan motif keramik yang itu-itu saja? Mungkin kriya keramik Elina Farida (46) bisa menjadi pilihan. Kesan dinamis, unik, dan menarik menonjol dari karya-karyanya. Elina memang sengaja membuat keramiknya lain dari yang lain.
Sebagai lulusan jurusan keramik Seni Rupa ITB, Elina tidak mengambil jalan hidup sebagai seniman. Ia justru lebih tertarik mengembangkan kerajinan keramik. Visi misinya satu, menjembatani perajin autodidak dan mereka yang memiliki latar belakang pendidikan formal seni.Pada 1996, Elina merintis usahanya seorang diri dengan berbekal 10 kg tanah liat. Karena peralatan yang terbatas, tak jarang ia menumpang membakar karyanya di tempat seorang teman. Awalnya, ia hanya membuat anting, kalung, dan bros.
Rupanya, karya Elina yang unik dan tidak pasaran menarik perhatian banyak pihak. Perlahan-lahan permintaan dan pesanan untuk membuat benda-benda seperti tempat lilin, hiasan dinding, dan alat lain pun berdatangan.Tingginya permintaan mendorong Elina untuk mulai serius menggarap usahanya pada 2001. Tak perlu waktu lama, hanya enam tahun, produk Elina pun berhasil menembus pasar Malaysia juga Dubai. Saat ini, di Malaysia Elina sudah memiliki pelanggan tetap, Islamic Galery.Diakui Elina, sebelum usahanya berkembang, ia sempat mengalami jatuh bangun. Tidak jarang respons pasar jauh dari harapan dan harus berulang kali mengubah desain sebelum akhirnya menuai respons positif. Namun, ia tidak letih berkreasi.
Sejak dua tahun lalu, ia melengkapi usahanya dengan divisi research and development (RD). Keberadaan RD rupanya menghantarkan pertumbuhan yang pesat terhadap usaha kriya keramiknya."Dalam perkembangannya, ternyata saya merasakan pentingnya RD bagi UKM. Mungkin awalnya terasa berat, apalagi jika memikirkan gaji dan biaya penelitian. Akan tetapi, yang saya rasakan dampaknya sangat besar," kata Elina saat ditemui di galerinya, Jln. LL.R.E. Martadinata No. 181, Bandung, Senin (15/2).Melalui RD, Elina bisa menelaah sejauh mana respons dan selera pasar. Di sisi lain, kreasinya pun jauh lebih beragam dan inovatif karena ditopang banyak ide dari berbagai orang dengan beragam latar belakang pemikiran.
"Kalau berpikir sendiri, ide terbatas," katanya. Padahal, lanjut Elina, kreativitas dan inovasi merupakan nyawa dari usahanya. Kedua hal itu pulalah yang menjadi kekuatan produknya untuk bisa menembus pasar dan menjadi tameng tangguh di tengah gempuran produk murah Cina."Sebenarnya apa yang kita takutkan dengan barang Cina? Produk kita bersaing. Mungkin harga sedikit lebih mahal, tetapi kualitas jauh lebih baik. Ini yang menjadi keunggulan produk lokal," tutur Elina.
Ia melepas produknya ke pasar lokal dengan harga mulai dari Rp 5.000 untuk aksesori dan Rp 50.000-Rp 500.000 untuk produk interior. Tableware dan aksesori interior menjadi produk yang paling digemari saat ini."Pasar lokal lebih mudah ditembus, respons bagus, dan dari segi harga sebenarnya lebih baik. Tipikal orang Indonesia kalau sudah suka, berapapun harganya pasti akan dibeli. Beda dengan pasar luar negeri. Mereka selalu meminta harga yang lebih murah dari pasaran di Indonesia," tuturnya.
Hal itu, lanjut Elina, terjadi karena buruknya image produk Indonesia di pasar global. Setiap pameran di luar negeri, tidak jarang pembeli menawar dengan harga murah. "Ini jadi PR pemerintah untuk mengangkat citra produk Indonesia di pasar global," kata Elina.Namun, bukan berarti tidak ada solusi. Untuk menyiasati agar harga tidak terlalu jatuh, Elina menjalin kerja sama dengan galeri seni di negara tujuan. Walaupun pesannya terbatas, ia bisa menjaga hargajual produk. (Rika Rachmawati/"PRrr)"